Inclusive Summer Reading List

To be completely honest, I love YA literature. I always have. YA fiction is hands down my favorite genre. So when I entered the classroom, I didn’t struggle reading what my students were reading. I…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




HUJAN DI AWAL DESEMBER

sekapur sirih…..

Memulai sesuatu memang tidaklah mudah, apalagi bila datang tak menentu dari prediksi. Memulai lagi-lagi tidak hanya modal berani, namun konsistensi adalah titik awal yang bisa dikatakan sulit untuk di mengerti.

Bulan Desember ini di sambut riuh oleh hujan yang damai, hari ini saya ingin bercerita tentang kawan saya yang bernama Wati. Dia adalah salah satu kawan terbaik semasa mengenyam bangku SMK. Perihal Wati dan hujan di awal Desember membuat saya tertarik sebab kisahnya tentang hujan cukup membuat saya berfikir bahwa bahagia setiap orang itu sangat berbeda satu sama lain. Wati bercerita tentang kenyamanan yang Ia rasakan saat hujan turun terlebih saat Ia bersama dengan kekasihnya Ditya. Katanya Ia merasa sejuk saat hujan jatuh ke Bumi dan malah merasa sangat bersyukur. Ibaratnya lelah sudah hilang dari pertama hujan jatuh. Bagi Wati, Ditya adalah tempat paling nyaman berbagi keluh dan kesah, walaupun banyak yang mencerca fisik Ditya. Namun, Wati tak pernah ambil pusing omongan orang lain tentang dirinya maupun tentang diri Ditya. Hujan dan Ditya merupakan satu paket lengkap kenyamanan hidup wati. Yah setidaknya itu kesimpulan kecil yang dapat saya petik dari ceritanya.

lain hal dengan kawan baikku yang lain. Namanya Suri, Ia sedang menjalani LDR atau biasa disebut long distance relationship. Hujan membuat Suri terkadang tidak begitu merasa senang. Sebab, dibalik hujan biasanya ada terselip petir yang menggelegar. Hal tersebutlah yang membuatnya lebih memikirkan makanan berkuah seperti bakso dan mie soto pakai telor dikala hujan turun dibandingkan ke Indahan suara hujan saat jatuh. hemmm sepertinya saya mulai lapar wkwkwkw. Baiklah selanjutnya, perihal hujan dan LDR yang dilakukan Suri, Ia hanya bisa berdoa di sela-sela derasnya hujan, dan selalu bersabar. Toh rindu bisa saja kurang ajar, datang semaunya meski tanpa di pinta, yah seperti yang di rasakan Suri. Saat hujan turun, rindu pun semakin menghujam dirinya. Walaupun kenyataannya bagi LDR adalah rindu memang setiap harinya datang melanda. Hujan dan LDR adalah ujian bagi Suri dan Rifki, hmmm setidaknya itu kesimpulan yang bisa ku petik.

Hujan di awal Desember memberi saya beberapa cerita yang belum usai, tentang. orang lain dan kisahnya, bisa juga tentang kisah kekasihnya. Tentang diri yang tak ingin lagi berfikir jauh mengenai masa lampau yang telah lalu, semoga hujan selalu menjadi berkah bagi saya, kamu, dan kita semua.

Add a comment

Related posts:

Snowflake Cloud Data Warehouse

Snowflake is a cloud Data warehouse offered as Software-as-a-Service(SaaS) on multiple clouds(AWS and Azure) for analytics workload. This is a cloud service similar to AWS Redshift, Google Big…

The Subversive Nutcracker

For those who celebrate Christmas, few things are as evocative of the season as the brightly-colored nutcrackers most of us set on our window sills and mantlepieces. Growing up around Pennsylvania…

Message From The CEO

My name is Bill Heyn and, as you have no doubt read, I am the new CEO of trade.io. Jim Preissler is still going to remain actively involved with trade.io lending his support throughout many…